Analisis Kematian Satwa dalam Sektor Ekspedisi di Indonesia

  Senin, 02 Agustus 2021 - 23:32:38 WIB   -     Dibaca: 259 kali

Analisis Kematian Satwa dalam Sektor Ekspedisi di Indonesia karya Mahasiswa FH Untag Surabaya Ufuk Yoko Wibowo dan Nadya Widiawati mengulas ewan peliharaan. sebelum  diantar  atau  berpindah  ke  area  lain,  hewan  tersebut  akan  dikarantina terlebih dahulu oleh pihak ekspedisi, karena didalam UU sudah tertulis. Sehingga, dalam  mengatasi  kematian  akan  hewan  dalam  ekspedisi  ini  sangat  penting,  agar tidak   menimbulkan   kerugian   kepada   konsumen  dan   pihak   jasa   ekspedisi. Bersumber   pada   penjelasan   diatas,   pengarang   hendak   melaksanakanriset berdasarkan   judul “Analisis   Kematian   Satwa Dalam   Sektor   Ekspedisi   Di Indonesia” Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menganalisis  UU  tentang  satwa  yang meninggal dalam eskpedisi danmengedukasi bagi para pengusaha ekspedisi yang melayani jasa pengiriman hewan untuk mengirim hewan peliharaan pelanggan ke antarkota,   antarprovinsi   dan   antar pulau.   Agar   mereka   tahu   bahwa   dalam pengiriman hewan tersebut tetap harus mematuhi protokol kesehatan, keselamatan dan  taathukum. Berdasarkan ulasan  yang  sudah  dipaparkan hingga  bisa  didapat kesimpulan  bahwa  Di  Indonesia  masih  banyak  kasus  hewan  yang  meninggal dalam ekspedisi sesuai “UU No.16 tahun 1992 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan”.  Pengusaha  ekspedisi  yang  melayani  jasa    pengiriman  tidak menjalankan sesuai  SOP  dan  karantina  yang  berlaku,  yang  ada  mengakibatkan beberapa   kasus   yang   menimpa   konsumen/pemilik   hewan   itu   sendiri   dan mengakibatkan  kerugian  materi  yang  cukup besar. Tulisan ini terbit COURT REVIEW:Jurnal Penelitian HukumVol. 1, No. 2, Juli (2021).


Untag Surabaya || Fakultas Hukum Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya