Hukum Perlindungan Anak Dan Korban Kekerasan Seksual

Mata kuliah Hukum Perlindungan Anak dengan salah satu pokok bahasan adalah kekerasan terhadap anak. Kelas sangat hening saat mahasiswa membaca dan menyelami kisah nyata seorang anak korban kekerasan seksual di tahun 2007. Namun saat mahasiswa melakukan simulasi pencarian permasalahn anak pada kasus tersebut, kelas menjadi aktif karena mahasiswa berlomba-lomba menempelkan permasalahan pada relawan kelas yang menjadi korban. Selanjutnya mahasiswa mencabut permasalahannya dengan solusi dalam perspektif hukum. Suci salah satu mahasiswa menempelkan permasalahan tentang kekerasan seksual yang terjadi berulang pada korban dengan lingkungan terdekat yang acuh bahkan menstigma korban. Masalah ini dianalisa karena korban belum terinformasi cara lapor dan saat itu blm ada hukuman pengebirian pada pelaku. Ilham salah satu mahasiswa menempelkan permasalahan anak perempuan tidak melanjutkan sekolah ke SMA karena miskin, hal ini dikarenakan tidak adanya kebijakan wajib belajar atau pemenuhan hak pendidikan 12 tahun. Dan masih banyak lagi masalah dan solusi yang diidentifikasi. Menurut Wiwik Afifah selaku dosen Pengampu mata kuliah, mahasiswa harus diajak menyelami iomu hukum pada kasus-kasus agar mereka tidak hanya memahami normanya saja namun mampu mengidentifikasi problem masyarakat secara nyata pada bidang hukum. Dan selanjutnya mereka mencari solusi bersama dengan rekannya di kelas melalui berdiskusi atau mencari sumber bacaan dan informasi. Hal ini sesuai dengan model Student Center Learning sebagai salah satu metode dalam pendidikan orang dewasa. Rasya Arini dan Alvan sebagai relawan kelas yang berperan sebagai korban menyatakan bahwa perkuliahan menjadi menyenangkan, materi mudah terserap. Sedangkan Safira selaku peserta kuliah menyatakan bila dengan studi kasus dan praktek seperti ini, mahasiswa menjadi lebih paham realita hukum yang sedang berjalan di masyarakat. Selamat hari anak universal.